Minggu, 11 Januari 2009

The World Herritage in Raja Ampat

Cenderawasih, koteka, orang-orang berkult hitam atau tambang Freeport itu merupakan beberapa hal yang terbersit dipikiran anda jika mendengar “Papua”. Mungkin sedkit dari anda yang berminat menyambangi pulau yang terletak di timur Indonesia ini. Memang karena selain letaknya yang cukup jauh, mungkin anda juga berpikir bahwa apa menariknya mengunjungi daerah tersebut. Nah, kalau memang anda berpikir demikian, mungkin ada baiknya anda menyimak informasi tentang salah satu daerah wisata di Papua kali ini, Raja Ampat.
Raja Ampat, merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua. Mungkin memang daerah ini tidak terlalu sering bahkan jarang kita dengar untuk menjadi salah satu tempat tujuan di Indonesia. Namun diblik itu siapa yang pernah mengira khususnya bagi pecinta wisata bawah air. Hal ini dikarenakan oleh kualitas terumbu karang di Raja Ampat merupakan yang terbaik dan terlengkap di dunia. Dari semua jenis karang terdapat 1.104 jenis ikan dan 537 jenis karang yang hidup di bawah lautan indah milik Raja Ampat. Inilah yang menjadikan Bank Dunia dan lembaga lingkungan global memberikan bantuan Coral Reef Rehabilitation dan management Program untuk para nelayan di 17 kampung dan juga penduduk local yang turut dilibatkan guna membudayakan ikan kerapu dan rumput laut.



Daerah yang beribukota kabupaten Waisai ini hanya memiliki 35 pulau yang terisi dari 610 pulau lainnya. Merupakan jumlah yang banyak, bukan? Pulau-pulau yang kebanyakan belum terjamah ini memiliki total luas 6000 km2, dan tersebar di 40000 km2 lautan. Oleh karena itu disini anda bias mendapatkan lokasi penyelaman yang sangat luas dan beragam. Aneka variasi terumbu karang dan hewan laut yang akan menyambut anda dibawah sana dengan warna-warni mereka. Disini tidak banyak yang menyediakan untuk tetap berkunjung ke tempat ini. Perlu diketahui bahwa hamper 600 turis special menghabiskan waktu rata-rata dua peka disetiap tahunnya. Banyak kegiatan yang bias anda lakukan disini, disamping snorkeling, berenang, maupun hanya sekedar sunbathing. Anda tentunya haruslah menikmati pantai dengan pasir putih, flora dan fauna yag meliar di hamper seluruh pulau serta berbagai gugusan pulau karst yang jarang anda lihat.
Raja Ampat memiliki 4 pulau besar yaitu Pulau Misool, Pulau Saliwati, Pulau Batanta dan Pulau Waigeo. Namun bukan berarti anda tidak dapat menikmati pulau kecil lainnya. Jika anda memang ingin menikmati keindahan ikan-ikan, cobalah anda mendatangi pulau Kri. Disini anda akan mendapatkan beragam jenis ikan walau hanya menyelam kekedalaman dangkal. Di pulau Wayag anda bias mendapatkan pulau karst yang bermunculan dari dalam lautnya. Di perairan sekitar pulau Fam anda bias meihat berbagai terumbu karang dengan berbagai macam bentuk dan warna yang sangat indah. Pulau Misool, sebagai salah satu terbesar tentunya keindahan lain baik pada pulau-pulau karangnya ataupun pada gua-guanya. Ada sesuatu yang unik yang dimiliki oleh Raja Ampat, disini anda bias mendapatkan bagkai kapal dan pesawat tempur sisa perang dunia 2, tepatnya dipulau Wai. Dan kapal-kapal ii diperkirakan masih memuat harta karun peninggalan yang bernilai tinggi.
Untuk masalah akomodasi dan penginapan tertentu anda tidak perlu khawatir dan ragu. Kepulauan yang dikenal setelah dilakukan survey ilmiah yang dilakukan oleh dua lembaga konservasi dunia yaitu Conservation pada tahun 2001 dan 2002 ini memiliki Papua Diving. Papua Diving terletak di Pulau Mansuar, resort yang satu ini terkenal dengan pelayanannya yang memang sudah berstandar internasional. Dan anda tidak perlu heran, walaupun terhitung lumayan mahal yaitu sekitar 225 euro atau sekitar Rp.2,6 juta per malamnya, resort ini selalau dipenuhi oleh tamu atau dengan kata lain full boked. Dan memang dengan harga yang ditawarkan anda sudah mendapat fasilitas telepon, internet dan juga makanan yang berkelas internasional. Untuk penginapan sederhananya, yang berdinding serta beratap anyaman daun kelapa sudah bertarif 75 euro atau sekitar Rp.900 ribu. Mereka memasang tariff dalam euro karena sebagian besar wisatawan yang berkunjung kesana merupakan wisatawana yang berasal dari Eropa dan hanya sedikit wisatawan Indonesia. Ini merupakan hal yang sangat disayangkan.
Perjalanan yang perlu anda tempuh untuk menuju tempat ii tidaklah sesulit yang anda bayangkan. Hanya membutuhkan 6 jam perjalanan dengan pesawat dari Jakarta ke bandara Domne Eduard Osok, sorong melalui Manado. Dan sisa perjalanannya tergantung dari pilihan anda. Untuk mencapai Mansuar anda dapat memilih menaiki kapal cepat yang berkapasitas 10-30 orang atau dengan menggunakan kapal phinisi yang akan memberikan pengalaman lain bagi Anda. Jika menggunakan kapal cepat hanya dibutuhkan waktu 2-3,5 jam dengan biaya 2-3 juta per perjalanan. Untuk biaya lainnya mungkin sedikit membutuhkan buet lebih besar, karena memang harga yang ditawarkan bertaraf internasional. Tapi biaya itu semua akan terbayar dengan pegalaman indah yang takkan terkira oleh anda(Irving/foto:google).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar